Monday 17 December 2012

INFEKSI NOSOKOMIAL

   Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau infeksi oleh kuman yang didapat selama berada di rumah sakit (Zulkarnain I, 1998 ). Infeksi nosokomial tidak saja menyangkut penderita tetapi juga yang kontak dengan rumah sakit termasuk staf rumah sakit, sukarelawan, pengunjung dan pengantar.

Suatu Infeksi dikatakan di dapat rumah sakit apa bila
   1)Pada waktu penderita mulai dirawat di rumah sakit tidak didapatkan tanda-tanda klinik dari infeksi tersebut.
  2)Pada waktu penderita dirawat di rumah sakit tidak sedang dalam masa inkubasi dari infeksi tersebut.
   3) Tanda-tanda klinik tersebut baru timbul sekurang-kurangnya setelah 3 x 24 jam sejak dimulainya perawatan.
   4)Infeksi tersebut bukan merupakan sisa dari infeksi sebelumnya.
   5)Bila saat mulai dirawat di rumah sakit sudah terdapat tanda-tanda infeksi dan dapat dibuktikan infeksi tersebut didapat penderita ketika dirawat di rumah sakit yang sama pada waktu lalu, serta belum pernah dilaporkan sebagai infeksi nosokomial.
 Cara Penularan :
1)Infeksi silang (Cross Infection) Disebabkan oleh kuman yang didapat dari orang atau penderita lain di rumah sakit secara langsung atau tidak langsung.
2)Infeksi sendiri (Self infection,Auto infection) Disebabkan oleh kuman dari penderita itu sendiri yang berpindah tempat dari satu jaringan kejaringan lain.

3)Infeksi lingkungan (Environmental infection) Disebabkan oleh kuman yang berasal dari benda atau bahan yang tidak bernyawa yang berada di lingkungan rumah sakit. Misalnya : lingkungan yang lembab dan lain-lain (Depkes RI).
 Menurut Jemes H Hughes penularan infeksi nosokomial ada 4:

 1)Kontak langsung antara pasien dan personil yang merawat atau menjaga pasien

 2)Kontak tidak langsung ketika obyek tidak bersemangat/kondisi lemah dalam lingkungan menjadi kontaminasi dan tidak didesinfeksi atau sterilkan, sebagai contoh perawatan luka paska operasi.

 3)Penularan cara droplet infection dimana kuman dapat mencapai keudara (air borne).

 4)Penularan melalui vektor yaitu penularan melalui hewan/serangga yang membawa kuman.
   Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial:Infeksi pada dasarnya terjadi karena interaksi langsung maupun tidak langsung antara penderita (host) yang rentan mikroorganisme yang infeksius dan lingkungan sekitarnya (Environment). 
            Sumber infeksi nosokomial dapat berasal dari pasien, petugas rumah sakit, pengunjung ataupun lingkungan rumah sakit. Selain itu setiap tindakan baik tindakan invasif maupun non invasif yang akan dilakukan pada pasien mempunyai resiko terhadap infeksi nosokomial.

 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mencegah infeksi nosokomial luka operasi :
1.Sebelum masuk rumah sakit -Pemerikasaan dengan pengobatan pasien untuk persiapan operasi agar dilakukan sebelum pasien masuk/dirawat di rumah sakit. -Perbaikan keadaan pasien, misalnya gizi, penyakit DM.
2.Sebelum operasi Pasien operasi dilakukan dengan benar sesuai dengan prosedur, misalnya pasien harus puasa, desinfeksi daerah operasi, klisma dan lain-lain.
3.Pada wantu operasi -Semua petugas harus mematuhi peraturan kamar operasi. -Bekerja sesuai SOP (standar operating procedur) -Perhatikan wantu/lama operasi.
4.Paska operasi Perhatikan perawatan alat-alat Bantu yang terpasang sesudah operasi seperti : kateter, infus, dan lain-lain

 

No comments:

Post a Comment